Pengalaman Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan

Kali ini aku mau cerita perjalananku berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Awalnya aku adalah peserta BPJS Kesehatan dari perusahaan, dan belum pernah ku pakai sekalipun. Pada tanggal 25 November 2016, aku resmi resign dari kantor, dan tanggal 30 Novembernya, aku datang ke faskes pertama , rencananya sih mau cabut pen bekas operasi patah tulang setahun yang lalu.  namun apa yang trrjadi, BPJS ane langsung non aktif, mengikuti status ku yang sudah resign :(.
Akhirnya ku coba mendatangi kantor BPJS Kesehatan terdekat, dan aku langsung diminta untuk melakukan pengalihan status, dari BPJS Kesehatan Pegawai ke Mandiri. Syarat yang diminta untuk peralihan seperti ini adalah
-fotocopy kartu keluarga
-fotocopy KTP
-pas foto berwarna 3x4
Setelah persyratan terpenuhi, sang Customer Service kantor BPJS yang ane datengin lngsung buat followup datanya.
Ketika statusku masih menjadi Karyawan, ruang rawat inapnya mendapatkan Kelas II, namun untuk beralih ke peserta mandiri, aku tidak bisa mengajukan mutasi ke ruang rawat inap ke Kelas I atau kelas II karena persyaratan untuk mendapatkannya, peserta BPJS diharuskan memiliki salah satu akun rekening bank BRI, BNI,BTN atau Mandiri. Karena kebutuhan untuk operasiku mendesak, maka aku putuskan ambil ruang rawat kelas III saja.
Dua hari setelah ane datang ke kantor BPJS ane mendapatkan pesan singkat dari Customer service yang tempo hari melayani aku. Dalam pesan singkat tersebut menyebutkan bahwa pembayaran untuk tagihan pertama BPJS mandiri ku baru bisa dibayarkan tanggal 14 Desember 2016. Akhirnya dari pesan tersebut, selama tanggal 01 Des -14Des kartu BPJS tidak ku pakai dulu, karena takut statusnya masih ditangguhkan, tapi kalau di cek online, sebenarnya status keanggotaan ku secara mandiri sudah aktif. Namun aku masih ragu untuk memakainya, di khawatirkan malah bermasalah pas penagihan, yang ada nanti aku disuruh bayar sendiri tagihan rumah sakitnya. Secara untuk operasi bedah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
BPJS Kesehatan

Tanggal 14 Desemberpun tiba, aku datang ke Alfamart untuk membayarkan tagihan pertamaku, dengan membawa kartu BPJS, kasir alfamart langsung menagihkannya kepada saya sebesar Rp.28.000,- , dari tagihan BPJS sebesar Rp.25.500,- uang admin Rp.2.500, hehe.
Stelah tagihan dibayarkan, keesokan harinya aku datangi faskes pertamaku untuk minta rujukan. Namun yang terjadi adalah, kartu BPJS Kesehatanku statusnya Non Aktif. Aku langsung jelaskan kepada petugas faskes, bahwa baru kemarin saya membayarkan tagihan pertama saya, namun kenapa statusnya tidak aktif?. Akhirnya saya kembali mendatangi kantor BPJS kesehatan terdekat, dan minta penjelasan mengapa akun saya di non aktifkan?. Tidak berapa lama sang customer service pun mengotak atik komputernya dan menjelaskan, "Mohon maaf atas ketidaknyamananya, sekarang akun Bapak sudah aktif", akupun bertanya kepadanya "mengapa bisa terjadi demikian?", lalu jawaban sang CS "Ada terjadi miss , pembayran bapak tersangkut karena Virtual Account nya belum diaktifkan". Setelah itu saya kembali ke faskes pertama dan kartu saya sudah aktif dan bisa digunakan.
Surat rujukanpun sudah aku terima. Sekarang saatnya mendatangi rumah sakit sesuai rujukan, di rumah sakit, peserta BPJS diwajibkan membawa fotocopy kartu BPJS, fotocopy KTP dan fotocopy Kartu keluarga saat pendaftaran. Sekarang aku sedang menunggu untuk di cek dan di eksekusi. Akan ku ceritakan di artikel selanjutnya, mohon doanya agar operasi angkat ven ini berjalan lancar dan tidak meninggalkan masalah. Amin

1 komentar:

Jangan ragu untuk menuliskan komentar anada disini! I will reply asab